DATA PROFIL PERPUSTAKAAN SEKOLAH
A. IDENTITAS PERPUSTAKAAN
B. SEJARAH
Setelah perjuangan merebut kemerdekaan, masyarakat Madiun mulai menyadari pentingnya pendidikan sebagai fondasi membangun masa depan bangsa. Dalam semangat ini, pada tahun ajaran 1951/1952, didirikan sebuah lembaga pendidikan setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) bernama SMA 2C. Awalnya, sekolah ini belum mendapatkan pengakuan resmi dari pemerintah. Kegiatan belajar mengajar pada masa itu berlangsung di Gedung SGB Negeri di Jalan Sumatera 13, Madiun.
Momentum penting terjadi pada bulan September 1953, ketika Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Keputusan yang memberikan status negeri kepada SMA 2C. Dengan pengakuan tersebut, sekolah ini resmi berganti nama menjadi SMA Negeri 2C Madiun, dan Bapak R. Martono Moedigdo diangkat sebagai kepala sekolah pertama. Kegiatan belajar mengajar kemudian dipindahkan ke gedung di Jalan Biliton 24, yang juga digunakan bersama oleh SMA Negeri 1B. Untuk mengakomodasi dua sekolah dalam satu gedung, siswa SMA Negeri 2 C harus menjalani proses belajar mengajar pada siang hari.
Pada tahun 1960, ketika SMA Negeri 1B menempati gedung baru di Jalan Mastrip, gedung di Jalan Biliton 24 sepenuhnya menjadi milik SMA Negeri 2 Madiun. Bangunan tersebut memiliki nilai sejarah tersendiri, karena menurut catatan, gedung tersebut telah berdiri sejak tahun 1930. Awalnya, bangunan ini berfungsi sebagai asrama transit bagi calon pekerja perkebunan tembakau di Deli, Sumatera Utara. Sejak itu, gedung ini menjadi tempat kegiatan belajar mengajar SMA Negeri 2 Madiun hingga sekarang.
Sejak awal berdirinya SMA Negeri 2 Madiun tahun 1960, salah satu bangunan yang berada di dalam kompleks sekolah adalah perpustakaan yang kini dikenal sebagai Perpustakaan Graha Widya. Perpustakaan Graha Widya memiliki arti kata rumah ilmu pengetahuan yang menyimpan jejak sejarah dari perjalanan panjang pendidikan di SMA Negeri 2 Madiun. Dengan usia bangunan yang mencapai hampir satu abad, perpustakaan ini tidak hanya menjadi pusat literasi dan belajar bagi siswa, tetapi juga menjadi simbol kesinambungan sejarah dan komitmen sekolah terhadap pendidikan sejak era awal berdirinya.
Keberadaan gedung ini menjadi saksi perjalanan SMA Negeri 2 Madiun dalam mencetak generasi penerus bangsa, mulai dari masa-masa sulit setelah kemerdekaan hingga era modern saat ini. Perpustakaan Graha Widya menjadi warisan penting yang terus menginspirasi siswa untuk menghargai sejarah dan terus belajar demi masa depan yang lebih baik.
0 Komentar